Pengklasifikasian atau pengelompokan senyawa organik ke dalam
beberpa kelompok dan sub kelompok bertujuan untuk memudahkan mempelajari setiap senyawa organic.
1.
Hidrokarbon
Pengklasifikasian senyawa hidrokarbon terbagi menjadi 2 :
a.
Senyawa rantai terbuka (alifatik)
Alifatik berasal dari bahasa Yunani aliepar yang berarti lemak. Yang
mana senyawa ini sbelumnya diperoleh dari lemak hewani atau nabati atau mempunyai sifat seperti
lemak. hidrokarbon alifatik adalah hidrokarbon yang memiliki rantai lurus,
rantai bercabang atau rantai melingkar.
ALKANA
Hidrokarbon jenuh yang paling sederhana merupakan suatu deret
senyawa yang memenuhi rumus umum CnH2n+2 dan dinamakan
alkana atau parafin. Suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana dapat
diperoleh dengan mensubstitusikan harga n (n menyatakan jumlah atom
karbon yang terdapat pada senyawa hidrokarbon) dan ditampilkan dalam tabel
berikut.
1)
Sifat fisis
- Alkana merupakan senyawa nonpolar.
- Bentuk alkana rantai lurus pada suhu kamar berbeda-beda.
- Semakin banyak jumlah atom karbon, semakin tinggi titik didihnya.
- Adanya rantai cabang pada senyawa alkana menurunkan titik didihnya.
- Larut dalam pelarut nonpolar (CCl4) atau sedikit polar (dietil eter atau benzena) dan tidak larut dalam air.
- Alkana lebih ringan dari air.
2)
Sifat kimia
- Alkana dan sikloalkana tidak reaktif, cukup stabil apabila dibandingkan dengan senyawa organik lainnya. Oleh karena kurang reaktif, alkana kadang disebut paraffin (berasal dari bahasa Latin: parum affins, yang artinya "afinitas kecil sekali").
- Alkana dapat bereaksi dengan halogen, salah satu atom H diganti oleh halogen. Reaksi dengan halogen tersebut dinamakan reaksi halogenasi dan menghasilkan alkil halida.
Contoh:
CH4 + Cl 2 → CH3 Cl + HCl
- Alkana dapat dibakar sempurna menghasilkan CO2 dan H2O.
Contoh:
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
Kegunaan alkana, sebagai :
• Bahan bakar
• Pelarut
• Sumber hidrogen
• Pelumas
• Bahan baku untuk senyawa organik lain
• Bahan baku industri
ALKENA
Alkena
merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh dengan ikatan rangkap dua (–C=C–).
Alkena paling sederhana yaitu etena, C2H4. Rumus umum
alkena C2H2n. Tabel berikut menyajikan deret homolog
alkena.
1)
Sifat fisika
Alkena
memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana. Perbedaannya yaitu, alkena
sedikit larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang
membentuk ikatan S. Ikatan S tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air yang
bermuatan positif sebagian.
2)
Sifat Kimia
a) Oksidasi
Sebagaimana
hidrokarbon pada umumnya, pembakaran/ oksidasi alkena juga akan menghasilkan CO2
dan H2O.
b) Adisi H2
Reaksi
adisi merupakan reaksi pemutusan ikatan rangkap. Pada adisi alkena, ikatan
rangkap berubah menjadi ikatan tunggal.
c) Adisi halogen (F2 , Br2 , I2)
Reaksi
adisi oleh halogen akan memutus rantai rangkap alkena membentuk alkana.
Selanjutnya halogen tersebut akan menjadi cabang/substituen dari alkana yang
terbentuk
d) Adisi asam halida
Adisi
dengan asam halida akan memutus ikatan rangkap pada alkena menjadi alkana
dengan mengikuti aturan Markovnikof. Atom H dari asam halida akan terikat pada
atom karbon dari alkena tidak simetris yang memiliki atom H paling banyak. Jika
atom C yang berikatan rangkap memiliki jumlah H yang sama, halida akan terikat
pada atom C yang paling panjang. CH3 CH = CHCH3 → ikatan
rangkap membagi sama banyak atom C dan atom H → simetris CH3CH
2CH = CH2 → ikatan rangkap tidak membagi sama banyak atom C
dan H → tidak simetris
Kegunaan Alkena sebagai :
·
Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur
dengan O2)
·
Untuk memasakkan buah-buahan
·
Bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan
alkohol.
ALKUNA
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1
ikatan rangkap 3 (–C≡C–). Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih
reaktif.
Rumus umumnya CnH2n-2
Tata namanya juga sama dengan Alkena, namun akhiran -ena diganti –una
Sifat Fisika Alkuna
·
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1
ikatan rangkap 3 (–C≡C–). Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih
reaktif.
·
Alkuna-alkuna suku rendah pada suhu kamar berwujud gas,
sedangkan yang mengandung lima atau lebih atom karbon berwujud gas.
·
Memiliki massa jenis lebih kecil dari air.
·
Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut
organik yang non polar seperti eter, benzena, dan karbon tetraklorida.
·
Titik didih alkuna makin tinggi seiring bertambahnya jumlah
atom karbon, tetapi makin rendah apabila terdapat rantai samping atau makin
banyak percabangan. Titik didih alkuna sedikit lebih tinggi dari alkana dan
alkuna yang berat molekulnya hampir
sama.
Sifat kimia
·
Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan
terjadinya reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran.
Kegunaan Alkuna sebagai :
·
etuna (asetilena = C2H2) digunakan untuk mengelas besi dan
baja.
·
untuk penerangan
·
Sintesis senyawa lain.
a.
Senyawa
rantai tertutup (siklik)
AROMATIK
Senyawa aromatik adalah senyawa hidrokarbon
dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap diantara atom-atom karbonnya .Benzena adalah senyawa organik dengan rumus
molekul C6H6. Benzena tersusun atas 6 buah atom karbon
yang bergabung membentuk sebuah cincin, dengan satu atom hidrogen yang terikat
pada masing-masing atom. Karena hanya terdiri dari atom karbon dan hidrogen,
senyawa benzena dapat dikategorikan ke dalam hidrokarbon.
Syarat-syarat Aromatisitas
- Molekul harus berbentuk siklik.
- Setiap atom pada cincin tersebut harus mempunyai orbital pi, membentuk sistem berkonjugasi.
- Molekul haruslah planar.
- Jumlah elektron pi molekul haruslah ganjil dan memenuhi kaidah Huckel: (4n+2) elektron pi.
CINCIN AROMATIK
a). Cincin
aromatik sederhana
Cincin aromatik sederhana, juga dikenal
sebagai arena sederhana atau senyawa aromatik sederhana, merupakan senyawa organik
aromatik yang hanya terdiri dari struktur cincin planar berkonjugasi dengan
awan elektron pi yang
berdelokalisasi. Banyak senyawa cincin aromatik sederhana yang mempunyai nama
trivial. Biasanya, ia ditemukan sebagai substruktur molekul-molekul
yang lebih kompleks. Senyawa aromatik sederhana yang umumnya ditemukan adalah benzena
dan indola.
Cincin aromatik sederhana dapat berupa
senyawa heterosiklik
apabila ia mengandung atom bukan karbon.
Ia dapat berupa monosiklik seperti benzena, bisiklik seperti naftalena, ataupun polisiklik seperti antrasena. Cincin aromatik monosiklik
sederhana biasanya berupa cincin beranggota lima, seperti pirola, ataupun
cincin beranggota enam, seperti piridina.
b). Cincin aromatik
heterosiklik
Cincin
aromatik yang mengandung atom nitrogen dapat dibedakan menjadi cincin aromatik
basa dan cincin aromatik non-basa.
- Pada cincin aromatik basa, pasangan menyendiri elektron bukanlah bagian dari sistem aromatik cincin tersebut. Pasangan menyendiri ini bertanggungjawab terhadap kebasaan basa ini. Dalam senyawa-senyawa ini, atom nitrogen tidak berikatan dengan atom hidrogen. Contoh cincin aromatik basa adalah piridina dan kuinolina. Beberapa cincin bisa saja mengandung atom nitrogen basa dan non-basa secara bersamaan, misalnya imidazola dan purina..
assalamualaikum liza, berdasarkan resume anda apa yang menyebabkan alkana lebih stabil daripada alkena dan alkuna?
BalasHapusAssalamu'alaikum warahmatullah, saya ingin membantu menjawab pertanyaan saudari novi, Alkana adalah hidrokarbon paling stabil karena ikatan karbon sulit untuk dipecahkan. Mereka tetap tak berubah selama jutaan tahun, alkena kurang stabil daripada alkana dan lebih stabil dari alkuna, alkuna lebih reaktif daripada alkana dan alkena.
BalasHapusassalamualaikum saudari liza sesuai dengan resume yang anda buat contoh dari cincin aromatik non basa adalah pirola dan indola. jelaskan mengenai pirola dan indola itu seperti apa?
BalasHapus