Sistem Nomenklatur
Suatu sistem pemberian nama yang
digunakan dalam salah satu cabang ilmu pengetahuan, misalnya ilmu kimia disebut
tata nama (nomenklatur). Pemberian nama suatu
senyawa kimia merupakan suatu tantangan karena setiap zat yang unik mempunyai
nama yang unik pula. Disamping itu, nama senyawa kimia tidak dapat dipilih secara
sembarangan. Ketentuan mengenai tata nama senyawa kimia ditetapkan oleh IUPAC.
IUPAC (International
Union Pure and Applied Chemistry) merupakan badan internasional
yang membuat tata nama zat kimia yang ada di dunia ini. Yang bertujuan agar
mempermudah dalam penamaan senyawa, sehingga kita dapat membedakan suatu
senyawa dengan senyawa lainnya dengan sistem tata nama IUPAC. Nama yang
diberikan pada suatu senyawa organik harus memberikan gambaran yang jelas mengenai
rumus strukturnya demikian pula sebaliknya dari struktur yang ada nama suatu
senyawa organik dapat ditentukan.
Setiap molekul organik dalam penamaan ada 3 bagian yakni Parent, Prefix, dan
suffix.
1. Parent: rantai karbon terpanjang (rantai induk)
2. Prefix: cabang
3. Suffix: gugus fungsional (-ana,-ena,-una)
Review Tata Nama Senyawa Organik
Menurut Aturan Iupac
Alkana
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon dengan
ikatan tunggal. Aturan penamaan senyawa
alkana : 1. Alkana memiliki akhiran
"-ana" dan diberikan awalan tergantung pada jumlah atom dalam rantai
tersebut mengikuti aturan imbuhan pengganda IUPAC.
2. Menentukan rantai induk, yaitu rantai
karbon terpanjang.
3. Penomoran rantai induk dimulai dari ujung
terdekat cabang.
4.
Menentukan nomor cabang pada rantai induk.
5. Memberi
nama cabang yang merupakan gugus alkil.
6.Urutan
penamaan alkana :
a. Untuk rantai
lurus (tidak bercabang) Nama alkana diberi awalan n (normal)
Contoh :
n-pentana
b. Untuk rantai bercabang
1) Jika terdapat lebih dari satu alkil
sejenis, urutan penamaan: nomor alkil - jumlah alkil sejenis ( di , tri ,
tentra, dst.) - nama alkil-nama alkana- rantai
induk.
Contoh :
2) Jika terdapat lebih dari satu jenis alkil,
urutan penamaan : nomor alkil - jumlah alkil sejenis (di, tri, tentra, dst.) -
nama alkil (menurut abjad) – nama alkana rantai induk.
Contoh :
Alkena
Alkena merupakan senyawa
hidrokarbon dengan ikatan rangkap dua. Aturan penamaan senyawa alkena :
1.
Penamaan rantai induk sama seperti alkana, akan tetapi pada alkena
berakhiran – ena.
2.
Penentuan rantai induk yaitu rantai karbon terpanjang yang memiliki
ikatan rangkap dua.
3.
Penomoran rantai induk dimulai dari ujung yang paling dekat dengan ikatan
rangkap.
4.
Penamaan alkil sama seperti alkana, tetapi pada penomoran lebih
didahulukan ikatan rangkap.
5. Urutan penamaan alkena :
a.
Untuk rantai lurus (tidak bercabang)
Nomor ikatan rangkap – nama
alkena
Contoh :
a.
Untuk rantai bercabang Nomor alkil pada
rantai induk - jumlah alkil (untuk lebih dari satu alkil sejenis ( di , tri,
tentra, dst.) – nama alkil (menurut abjad untuk lebih dari satu jenis
alkil) – nomor atom C ikatan
rangkap – nama alkena rantai induk
Contoh
:
Jika terdapat lebih dari satu ikatan rangkap
penamaan rantai induk : Nomor ikatan rangkap - nama rantai menurut aturan imbuhan pengganda IUPAC – jumlah
ikatan ranngkap ( di , tri , tentra, dst.) – ena.
Contoh
Alkuna
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon dengan
ikatan rangkap tiga. Aturan penamaan sama
seperti alkena hanya saja akhiran – ena diganti dengan
– una
Contoh :
Isomer Struktural
Isomer struktural adalah senyawa dari rumus
kimia yang sama yang memiliki struktur dan sifat yang berbeda didasarkan pada
bagaimana konstituen atom mereka diurut. Sebagai contoh, ada dua isomer
struktural
dengan sama rumus kimia C4H10, CH3CH2CH2CH3
butana yaitu normal dan metilpropana (CH3)2CHCH2CH3.
Sangat menarik untuk dicatat butana yang normal mendidih pada -0.5 derajat
Celsius, sedangkan metilpropana mendidih pada suhu 28 derajat Celcius. Karena
jumlah atom bertambah, jumlah isomer meningkat. Ada tiga isomer struktural
dengan rumus kimia C5H12, lima dengan rumus C6H14
dan sembilan dengan rumus C7H16.
Isomer
struktural karbon tidak dibatasi hanya untuk karbon dan hidrogen, meskipun
mereka adalah contoh paling terkenal dari isomer struktural. Di lemari obat
rumah tangga orang dapat menemukan C3H8O, atau isopropil
alkohol, kadang-kadang diidentifikasi sebagai “alkohol.” Rumus struktur adalah
CH3CH (OH) CH3. Selain itu, ada n-propil alkohol, CH3CH2CH2
(OH) dan bahkan eter metiletil, CH3OCH2CH3,
meskipun tak satu pun dari kedua senyawa ini kemungkinan akan ditemukan di
rumah. Juga ada isomer struktural senyawa karbon yang mengandung atom lain.
Apa
yang membuat kelimpahan bentuk seperti isomer yang mungkin adalah kemampuan
atom dari beberapa unsur – terutama karbon – untuk bergabung satu sama lain.
Hal ini disebabkan sifat dari ikatan antara atom. Atom karbon yang berdekatan
bergabung dengan ikatan kovalen, ikatan di mana atom yang berpartisipasi
berbagi elektron yang sama, daripada memindahkannya dari satu atom ke yang
lain. Sebagai gambaran, dalam garam meja biasa, NaCl, atom natrium ikut serta
memberikan lebih dari satu elektron yang tersedia untuk atom klor, dan dua atom
tertarik gaya elektrostatis. Hal seperti ini ada antara atom karbon yang
bergabung dalam etana, C2H6.
Isomer
structural
Ada
tiga jenis isomer struktural yang perlu diketahui: Isomer rantai, isomer posisi
dan isomer fungsional.
Isomer rantai
Isomer-isomer ini muncul karena adanya kemungkinan dari
percabangan rantai karbon. Sebagai contoh, ada dua buah isomer dari butan, C5H12.
Pada salah satunya rantai karbon berada dalam dalam bentuk rantai panjang,
dimana yang satunya berbentuk rantai karbon bercabang.
Isomer rantai
karbon
Isomer posisi
Pada isomer posisi, kerangka utama karbon
tetap tidak berubah. Namun atom-atom yang penting bertukar posisi pada kerangka
tersebut. Sebagai contoh, ada dua isomer struktur dengan formula molekul C3H7Br.
Pada salah satunya bromin berada diujung dari rantai. Dan yang satunya lagi
pada bagian tengah dari rantai.
Isomer grup fungsional
Pada variasi dari struktur isomer ini, isomer
mengandung grup fungsional yang berbeda- yaitu isomer dari dua jenis kelompok
molekul yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah formula molekul C3H6O
dapat berarti propanal (aldehid) or propanon (keton).
Isomer grup alcohol
Isomer Alkana
Isomer adalah peristiwa di mana suatu senyawa karbon
mempunyai rumus molekul sama tetapi struktur berbeda.
Contoh
Senyawa dengan rumus molekul C4H10 mempunyai
dua struktur yang berbeda, yaitu:
Atau jika diungkapkan dalam bentuk model molekul
Perbedaan antara senyawa n-butana (baca: normal butana) dengan
metil propana adalah pada kerangka rantai karbonnya. Rantai n-butana tidak
bercabang, sedangkan metil propana rantainya bercabang pada atom C-2. Perbedaan
struktur kedua senyawa tersebut mengakibatkan kedua sifat, di mana titik didih
n-butana adalah -0,4oC sedangkan titik didih metil propana adalah
-11,6oC.
Semakin banyak jumlah atom karbon penyusun alkana, semakin banyak
jumlah isomer alkana
-nya.
Tabel: Jumlah isomer alkana dari
beberapa senyawa
Jumlah atom C
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
15
|
20
|
Rumus molekul
|
C4H10
|
C5H12
|
C6H14
|
C7H16
|
C8H18
|
C9H20
|
C10H22
|
C15H32
|
C20H42
|
Jumlah isomer
|
2
|
3
|
5
|
9
|
18
|
35
|
75
|
4.347
|
366.319
|
Tabel berikut menunjukan perbedaan titik didih dan titik lebur
dari isomer senyawa heksana.
Tabel: titik didih dan titik lebur isomer heksana (C6H14)
Struktur
|
Nama
|
Titik didih (oC)
|
Titik lebur (oC)
|
CH3-CH2-CH2–
CH2-CH2-CH3
|
n-heksana
|
69
|
-95
|
2-metil pentana
|
60
|
-154
|
|
3-metil pentana
|
63
|
-118
|
|
2,2-dimetil butana
|
50
|
-98
|
|
2,2-dimetil butana
|
58
|
-129
|
Pada etilen
Mengapa ikatan antara H-C-C lebih
besar daripada ikatan antara H-C-H ?
Ikatan antara H-C-C lebih besar
daripada ikatan antara H-C-H dikarenakan pada ikatan H-C-C terdapat ikatan sigma yang mempunyai tolakan
yang lebih besar dibanding ikatan phi yang terdapat pada ikatan H-C-H
assalam saudari hermaliza, saya annisa puspa zulida ingin menanyakan hal ini kepada anda: Mengapa nama senyawa kimia tidak dapat dipilih secara sembarangan ?
BalasHapusKenapa alkil tidak ada??
BalasHapus